Thursday, December 13, 2007

Tugas Tutorial On Line Keempat

1. Dalam satu kelas di suatu sekolah dasar penyelenggara inklusi, terdapat tiga orang siswa yang tergolong anak berkebutuhan khusus (satu orang tunanetra dan dua orang tunarungu). Jelaskan prinsip-prinsip layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tersebut agar semuanya mendapatkan layanan pendidikan yang optimal!
2. Kunjungi salah satu sekolah penyelenggara pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus! Analisislah implementasi prinsip-prinsip layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tersebut. Buatlah laporan secara tertulis!
Kirimkan jawaban saudara ke e-mail dosen

Sunday, November 18, 2007

TO 5 ABK

Inisiasi 5
Pemberian Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Identifikasi Kebutuhan Pendidikan
Saudara mahasiswa, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan pendidikannya. Identifikasi kebutuhan pendidikan ini dapat dilakukan dengan teknik observasi dan tes. Adapun untuk mengetahui latar belakang yang sesungguhnya tentunya sudah diperoleh pada saat identifikasi dan asesmen. Sumber informasi dalam melakukan identifikasi dan asesmen tersebut dapat diperoleh dari orang tuanya, guru, psikolog, maupun dari medis.

Pengembangan Program
Saudara mahasiswa, tahap selanjutnya apabila kita telah mengetahui kemampuan anak berkebutuhan khusus yang akan kita tangani, maka kita harus melakukan
pengembangan program. Pengembangan program untuk anak berkebutuhan khusus ini sangat dikenal dengan istilah Individualized Educational Program (IEP) atau program pembelajaran individual (PPI). Program ini didasarkan atas kemampuan saat ini, program jangka pendek dan program jangka panjang. Hal penting yang harus dilakukan oleh guru, bahwa pengembangan program tersebut harus mendapat persetujuan dari orangtua siswa. Menurut Hallahan (1991) bahwa pengembangan program harus mengikuti beberapa ketentuan seperti 1) tingkat kemampuan siswa saat ini, 2) tujuan tahunan untuk tiap siswa, 3) hubungan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, 4) hubungan antara pendidikan khusus dengan pelayanan yang diberikan, 5) rencana untuk memulai pelayanan, dan 6) prosedur evaluasi.

Pelaksanaan dan Evaluasi
Mahasiswa yang berbahagia, sungguh merupakan suatu keniscayaan apabila program yang telah dibuat tanpa adanya pelaksanaan dapat mencapai tujuan. Oleh karena itu, menjadi penting program yang telah dibuat dan telah didasarkan pada kemampuan ABK yang bersangkutan untuk segera dilaksanakan. Agar pelaksanaan menjadi lebih berhasil maka perlu mempersiapkan beberapa hal yaitu: 1) mencermati tujuan dan sasaran program, 2) materi dan lembar kegiatan, 3) fasilitas dan sumber belajar, 4) kalender pembelajaran, dan 5) sebelum pelaksanaan perlu adanya rapat koordinasi sesama tim yang akan menangani. Tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi. Evaluasi ini dapat dilakukan secara periodik maupun evaluasi proses. Evaluasi tersebut dengan cara melihat hasil kerja, portofolio, dan sebagainya.

Saudara mahasiswa, selanjutnya silahkan Anda baca modul yang terkait dengan materi ini atau buku-buku yang relevan, kemudian kerjakan soal-soal berikut:
1. Bagaimana cara melakukan identifikasi kebutuhan pendidikan anak berkebutuhan khusus?
2. Bagaimana cara melakukan pengembangan program pendidikan anak berkebutuhan khusus.
3. Bagaimana tahapan melaksanakan proses pendidikan anak berkebutuhan khusus.
4. Jelaskan cara mengevaluasi pendidikan anak berkebutuhan khusus.
5. Lakukan identifikasi dan asesmen dengan sungguh-sungguh terhadap siswa-siswa yang ada di sekolah saudara. Adalah diantara mereka yang termasuk anak berkebutuhan khusus? Lalu lakukan: a) Identifikasi kebutuhan pendidikannya. b) Buatlah program pembelajaran individual untuk mereka. c) Buatlah rancangan evaluasinya.

Monday, October 22, 2007

TO 3


Inisiasi 3
Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus


Saudara mahasiswa, telah kita bahas pada masa residensial dahulu bahwa setiap anak berkebutuhan khusus tentu memiliki karakteristik sendiri-sendiri, bahkan sesama jenis kelainan pun pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda. Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik (ciri-ciri) tertentu yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk keperluan identifikasi, di bawah ini akan disebutkan ciri-ciri yang menonjol dari masing-masing jenis anak berkebutuhan khusus tersebut.
a. Tunanetra/anak yang mengalami gangguan penglihatan
1. Tidak mampu melihat,
2. Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter,
3. Kerusakan nyata pada kedua bola mata,
4. Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan,
5. Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya,
6. Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/besisik/kering,
7. Peradangan hebat pada kedua bola mata,
8. Mata bergoyang terus.

b. Tunarungu/anak yang mengalami gangguan pendengaran
1. Tidak mampu mendengar,
2. Terlambat perkembangan bahasa,
3. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi,
4. Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara,
5. Ucapan kata tidak jelas,
6. Kualitas suara aneh/monoton,
7. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar,
8. Banyak perhatian terhadap getaran,
9. Keluar nanah dari kedua telinga,
10. Terdapat kelainan organis telinga.

c. Tunadaksa/anak yang mengalami kelainan angota tubuh/gerakan
1. Anggauta gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh,
2. Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidak terkendali),
3. Terdapat bagian anggauta gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebih kecil dari biasa,
4. Terdapat cacat pada alat gerak,
5. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam,
6. Kesulitan pada saat berdiri/berjalan/duduk, dan menunjukkan sikap tubuh tidak normal,
7. Hiperaktif/tidak dapat tenang.

d. Anak Berbakat/anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa
1. Membaca pada usia lebih muda,
2. Membaca lebih cepat dan lebih banyak,
3. Memiliki perbendaharaan kata yang luas,
4. Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat,
5. Mempunayi minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa,
6. Mempunyai inisiatif dan dapat berkeja sendiri,
7. Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal,
2 Inisiasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
8. Memberi jawaban-jawaban yang baik,
9. Dapat memberikan banyak gagasan,
10. Luwes dalam berpikir,
11. Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan,
12. Mempunyai pengamatan yang tajam,
13. Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati,
14. Berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri,
15. Senang mencoba hal-hal baru,
16. Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi,
17. Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan-pemecahan masalah,
18. Cepat menangkap hubungan sebabakibat,
19. Berperilaku terarah pada tujuan,
20. Mempunyai daya imajinasi yang kuat,
21. Mempunyai banyak kegemaran (hobi),
22. Mempunyai daya ingat yang kuat,
23. Tidak cepat puas dengan prestasinya,
24. Peka (sensitif) serta menggunakan firasat (intuisi),
25. Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan.

e. Anak Tunagrahita
1. Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar,
2. Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia,
3. Perkembangan bicara/bahasa terlambat,
4. Tidak ada/kurang sekalai perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong),
5. Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali),
6. Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler).

f. Anak lamban belajar (slow learner)
1. Rata-rata prestasi belajarnya kurang dari 6,
2. Dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibanding-kan teman-teman seusianya,
3. Daya tangkap terhadap pelajaran lambat,
4. Pernah tidak naik kelas.
g. Anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik
• Anak yang mengalami kesulitan membaca (disleksia)
1. Perkembangan kemampuan membaca terlambat,
2. Kemampuan memahami isi bacaan rendah,
3. Kalau membaca sering banyak kesalahan
• Anak yang mengalami kesulitan belajar menulis (disgrafia)
1. Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai,
2. Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya,
3. Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca,
4. Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang,
5. Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris.
• Anak yang mengalami kesulitan belajar berhitung (diskalkulia)
1. Sulit membedakan tanda-tanda: +, -, x, :, >, <, =
2. Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan,
3. Sering salah membilang dengan urut,
4. Sering salah membedakan angka 9 dengan 6; 17 dengan 71, 2 dengan 5,
3 dengan 8, dan sebagainya,
5. Sulit membedakan bangun-bangun geometri.

h. Anak yang mengalami autisme
1. Tidak memiliki bahasa pada umumnya (bahasa planit).
2. Mudah marah, mudah tertawa dalam satu waktu yang bersamaan (tantrum).
3. Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain,
4. Tidak lancar dalam berbicaraan/mengemukakan ide,
5. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi,

i. Tunalaras/anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku
1. Bersikap membangkang,
2. Mudah terangsang emosinya,
3. Sering melakukan tindakan aggresif,
4. Sering bertindak melanggar norma social/norma susila/hukum.

Tingkat Kecerdasan Anak Berkebutuhan Khusus
Saudara mahasiswa, selain karakteristik di atas, tentunya kita juga perlu mengkaji tingkat kecerdasan anak berkebutuhan khusus tersebut. Ditinjau dari segi kecerdasan (inteligensi), anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu: (1) di bawah normal, (2) normal, dan (3) di atas normal. Sebagai misal yang
memiliki inteligensi di bawah normal adalah tunagrahita/Anak lamban belajar (slow learner).
Salah satu karakter yang menonjol dari anak lamban belajar adalah mereka memiliki kecepatan belajar di bawah anak-anak seusianya, sehingga untuk menyelesaikan materi pelajaran tertentu membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding anak seusianya. Dengan demikian untuk menyelesikan materi pelajaran Sekolah Dasar memerlukan waktu yang lebih lama dibanding anak seusianya.
Salah satu karakter anak tunagrahita ringan adalah kemampuan akademiknya maksimal setaraf dengan kemampuan akademik anak Sekolah Dasar kelas 4. Kemudian salah satu karakter yang sangat menonjol anak tuagrahita sedang adalah kemampuan akademiknya maksimal setaraf dengan kemampuan akademik anak Sekolah Dasar kelas 2. Jadi bertambahnya usia anak tunagrahita, baik tunagrahita ringan maupun tunagrahita sedang, tidak diiringi dengan bertambahnya kemampuan akademiknya (intelektualnya).
Adapun anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki inteligensi normal yaitu: a. Anak tunanetra, b. Anak tunarungu, termasuk anak yang mengalami gangguan komunikasi, c. Anak tunadaksa, d. Anak tunalaras, dan e. Anak yang mengalami kesulitan belajar khusus, yang meliputi:
1) Anak yang mengalami kesulitan belajar membaca (disleksia),
2) Anak yang mengalami kesulitan belajar menulis (disgrafia), dan 3) Anak yang mengalami kesulitan belajar berhitung (diskalkulia).
Meskipun kecerdasannya relatif normal, anak-anak tersebut mengalami kelainan fisik, sosial, emosional, dan/atau sensoris neurologis, sehingga mereka mengalami hambatan pada saat belajar. Akibatnya, mereka sebenarnya mampu menyelesaikan tugas-tugas akademik seperti anak normal, hanya saja memerlukan waktu sedikit lebih lama dibanding anak normal seusianya. Bagi yang memiliki inteligensi diatas normal adalah anak berbakat. Salah satu karakter yang menonjol dari anak berbakat adalah mereka memiliki kecepatan belajar di atas kecepatan belajar anak-anak seusianya. Sehingga untuk menyelesaikan materi yang diajarkan, mereka membutuhkan waktu yang lebih cepat dibanding anak-anak lainnya.

Tugas Tutorial On Line Ketiga
A. Perintah:
Kerjakan secara sunguh-sungguh, dan segera kirimkan kepada kami. Apabila anda telah selesai mengerjakan tugas ini. Ingat tugas ini untuk mengukur tingkat kemampuan pemahaman Anda, oleh karena itu kejujuran akademik dalam mengerjakan menjadi tanggungjawab Anda. Selamat mengerjakan, semoga sukses!
B. Tugas:
1. Di kelas A di suatu sekolah dasar, terdapat seorang siswa yang tergolong anak berkebutuhan khusus, sebut saja Badu. Setiap ada tugas dari guru, Badu selalu saja tertinggal dalam penyelesaian tugas. Menurut Anda, termasuk anak berkebutuhan khusus jenis apakah dia? Analisislah berdasarkan karakteristiknya!
2. Amatilah secara lebih teliti, siswa-siswa yang ada di salah satu sekolah dasar yang ada di sekitar Anda. Buatlah laporan, apakah diantara siswa tersebut ada yang tergolong berkebutuhan khusus? Analisislah berdasarkan karakteristiknya!
Kirimkan jawaban saudara ke dosen pengampu pada kelas saudara.
Untuk kelas B1B kirimkan ke ytinus@telkom.net dan ytinus@staff.uksw.edu

Thursday, October 18, 2007

Pengumuman

Mencermati bahwa sering terjadi pengiriman jawaban salah alamat, mohon kepada mahasiswa agar sebelum mengirimkan e-mail cek terlebih dahulu alamat tujuannya. Pastikan bahwa e-mail yang dimaksud adalah dosen pengampu mata kuliah pada kelas anda.
Terima kasih atas perhatiannya.
Selamat belajar semoga sukses.

Saturday, September 22, 2007

Tutorial Online

1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing model layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
2. Jika di kota anda ada sekolah luar biasa, kunjungilah dan buatlah laporan menurut anda sekolah tersebut menerapkan model layanan yang mana?
3. Mungkinkah pendidikan inklusi diterapkan di sekolah saudara? Jelaskan langkah implementasinya! Apa faktor pendukung dan penghambatnya.